BARTENDER

BARTENDER 


BARTENDER (bisa juga disebut barkeep, barkeeper, barperson, barman, barmaid, bar attendant, mixologist, tavern keeper, whiskey slinger atau taberneiro) adalah seseorang yang bertugas untuk menyiapkan minuman (biasanya mengandung alkohol) dibalik meja bar. Dalam menjalankan aksinya, seorang Bartender biasanya dibantu oleh asisten yang disebut Barback. Sedangkan aksi Bartender itu sendiri, lazim disebut “bartending”.

Penguasaan jenis-jenis gelas adalah mutlak bagi para Bartender supaya dapat menyajikan jenis minuman pada gelas yang tepat. Tidak lucu kalau Wine disajikan dalam sebuah rock glass, misalnya.
Disamping pengetahuan jenis gelas, Bartender juga dituntut untuk mengenali dan menguasai penggunaan alat-alat bar seperti boston, strainer, jigger, muddler, dan lain-lain. 

Seorang bartender dengan keahliannya, dapat meramu cocktail klasik seperti Cosmopolitan, Manhattan, Old Fashioned dan Mojito
Bartender profesional haruslah memiliki kepekaan dalam membedakan berbagai macam rasa dan jenis minuman sehingga dapat membuat minuman yang bercita rasa tinggi.

Bartender juga berkewajiban moral untuk mengidentifikasi pelanggan di bawah umur dan pada beberapa negara tertentu, seperti Swedia, seorang bartender wajib untuk tidak menambahkan minuman lagi kepada pelanggan yang sudah mabuk.

Menjadi bartender adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan karena berinteraksi dengan berbagai macam orang dan tentunya memberikan pendapatan yang lumayan. Di Amerika Serikat, 55% dari pendapatan seorang Bartender diperoleh lewat “tip” yang diperoleh dari pengunjung.

Sejarah Singkat Bartender di dunia
Bartending sudah dimulai sejak jaman Julius Caesar (50SM) yang pada waktu itu menyajikan Wine kepada para pengembara. Dari Roma, bartending kemudian menyebar ke Yunani bahkan sampai ke Asia.

Di abad ke 15, yang menjadi Bartender adalah para tuan rumah maupun pemilik bar dan dibantu asisten perempuan dalam menyajikan minuman. Para bartender dan pemilik bar dianggap sebagai kaum elit atau sosialita pada masa itu.

Di Amerika, bartending dipolulerkan oleh Jeremiah "Jerry" Thomas (1830-1885). Dia adalah pioneer batender yang kemudian dijuluki sebagai "Bapak dari American Mixology." Keahliannya dalam meramu minuman membuat dia tersohor sampai ke Eropa. Pada saat dia bekerja di sebuah hotel di San Fransisco, gaji dibawa pulang setiap minggunya bisa mencapai $100. Pendapatannya ini lebih tinggi daripada gaji Wapres Amerika dikala itu.

Flair Bartending
Oleh Jerry, bartending kemudian menjadi sebuah “seni pertunjukkan” lewat aksinya dalam menyajikan minuman. Aksi-aksi ini dikenal dengan istilah Flair Bartending (biasa juga disebut Extreme Bartending). Penyajian minuman menjadi menarik lewat flair bartending.

Flair sendiri berarti trik-trik khusus yang digunakan bartender untuk memukau pengunjung, pada saat menyajikan minuman. Flair bisa dilakukan lewat melempar botol (juggling), memutar botol / shaker, menyulut minuman dengan api ataupun melakukan close-up magic , yang biasa dikenal dengan dengan bar-magic.



Untuk mengapresiasi bakat-bakat para Barterder di seluruh dunia maka pada tahun 1998 kompetisi Flair Bartending tingkat dunia pertama dilangsungkan. 

Berikut adalah nama-nama kompetisi bergengsi flair bartending tingkat dunia yang pernah dan yang masih ada:

•Roadhouse World Flair in (covent garden) London, UK.
•Legends of Bartending (Las Vegas, USA) – discontinued
•Quest (Orlando - the oldest major flair competition in the world) – discontinued
•Skyy Global Flair Challenge in 14 different countries incl. China, UK, Canada, Israel, Czech Republic, Germany, Brazil, Mexico, etc. – discontinued
•Crazy Beach World Flair Competition (Cosenza - Italy)
•Flairmania (Riga, lativa)
•Stars War Championship (Bali, Indonesia) penggunaan alat-alat bar seperti boston, strainer, jigger, muddler, dan lain-lain.


Sejarah Wayang

                                 Sejarah Wayang

Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para Wali Sembilan di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang Kulit di timur, wayang wong di Jawa Tengah dan wayang golek di Jawa Barat. Adalah Raden Patah dan Sunan Kali Jaga yang berjasa besar. Carilah wayang di Jawa Barat, golek ono dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isi nya yang di tengah, jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan. Mencari jati diri itu di Barat atau Kulon atau kula yang ada di dalam dada hati manusia. Maksud para Wali terlalu luhur dan tinggi filosofi nya.

Jenis Wayang :


1. Wayang beber
Hasil gambar untuk wayang beber
Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia. Dalam pertunjukan narasi ini, lembaran gambar panjang dijelaskan oleh seorang dalang. Wayang beber tertua dapat ditemukan di Pacitan, Donorojo, Jawa Timur. Selain dari kisah-kisah Mahabharata dan Ramayana, wayang beber juga menggunakan kisah-kisah dari cerita rakyat, seperti kisah asmara Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.
2. Wayang kulit
5 Jenis Wayang Indonesia Belindomag wayang kulit
Di Jawa Tengah dan Timur, jenis wayang yang paling populer adalah wayang kulit atau  wayang kulit purwa. Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Lengan dan kakinya bisa digerakkan. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam. Selain kisah-kisah religius, cerita-cerita rakyat serta mitos sering digunakan.
3. Wayang Klitik (atau Karucil)
5 Jenis Wayang Indonesia Belindomag wayang klitik
Bentuk wayang ini mirip dengan wayang kulit, namun terbuat dari kayu, bukan kulit. Mereka juga menggunakan bayangan dalam pertunjukannya. Kata “klitik” berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakkan atau saat adegan perkelahian, misalnya. Kisah-kisah yang digunakan dalam drama wayang ini berasal dari kerajaan-kerajaan Jawa Timur, seperti Kerajaan Jenggala , Kediri, dan Majapahit. Cerita yang paling populer adalah tentang Damarwulan. Cerita ini dipenuhi dengan kisah perseturan asmara dan sangat digemari oleh publik.
4.  Wayang golek
5 Jenis Wayang Indonesia Belindomag wayang golek
Pertunjukan ini dilakukan menggunakan wayang tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Jenis wayang ini paling populer di Jawa Barat. Ada 2 macam wayang golek, yaitu wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa. Wayang golek yang banyak dikenal orang adalah wayang golek purwa. Kisah-kisah yang digunakan sering mengacu pada tradisi Jawa dan Islam, seperti kisah Pangeran Panji, Darmawulan, dan Amir Hamzah, pamannya Nabi Muhammad a.s.
 5. Wayang wong
5 Jenis Wayang Indonesia Belindomag wayang wong
Jenis wayang  adalah sebuah drama tari yang menggunakan manusia untuk memerankan tokoh-tokoh yang didasarkan pada kisah-kisah wayang tradisional. Cerita yang sering digunakan adalah  Smaradahana. Awalnya, wayang wong dipertunjukkan sebagai hiburan para bangsawan, namun kini menyebar menjadi bentuk kesenian populer.
Fungsi wayang :

Wayang adalah seni dekoratif yang merupakan ekspresi kebudayaan nasional. Disamping merupakan ekspresi kebudayaan nasional juga merupakan media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Wayang merupakan media pendidikan, karena ditinjau dari segi isinya, banyak memberikan ajaran-ajaran kepada manusia. Baik manusia sebagai individu atau manusia sebagai anggota masyarakat. Jadi wayang dalam media pendidikan terutama pendidikan budi pekerti, besar sekali gunanya. Oleh karena itu wayang perlu dilestarikan, dikembangkan, lebih-lebih wayang kulit Purwa.
Unsur-unsur pendidikan dalam wayang kulit mengenai hal-hal seperti : 
masalah keadilan, kebenaran, kesehatan, kejujuran, kepahlawanan, kesusilan, psykhologi, filsafat, dan berbagai problema watak manusiawi yang sukar diungkapkan atau dipecahkan.

Kisah wayang mistis, jika berulah saat menonton bisa kualat

Kisah wayang mistis, jika berulah saat menonton bisa kualat
Gambaran proses mistis tidak hanya berhenti di situ, saat prosesi mungel (pementasan) diawali dengan dengan ritual slametan di awal dan akhir pertunjukan serta tindakan-tindakan magis terhadap Wayang Mbah (sebutan lain Wayang Gandrung) dengan kelengkapan mistiknya.

"Hati-hati lho saat menyaksikan Wayang Gandrung, sampeyan bisa kualat jika macem-macem saat wayang digelar, lebih baik diam saja. Banyak yang sudah kejadian kuwalat akibat menyepelekannya," pesan Lamidi (60) ahli waris Wayang Gandrung pada salah seorang penonton yang menyaksikan tanggapan Wayang Gandrung oleh orang Kalimantan yang digelar di rumah sang pemilik.Beberapa keunikan berhasil ditelusuri berdasarkan penuturan ahli warisnya. Antara lain, wayang ini terlahir dari bongkahan kayu jati yang hanyut saat terjadi banjir, seperti dituturkan secara turun temurun oleh Lamidi (60) sang pewaris ketujuh Wayang Gandrung dari kakek buyutnya Ki Demang Proyosono. Kayu jati yang terdampar itu dibelah oleh orang misterius setelah penduduk Pagung, gagal membelahnya.

"Wayang ini adalah peninggalan kakek buyut saya yakni Demang Proyosono, tokoh spiritual dari Surakarta yang sedang melakukan topo (bertapa) di Gunung Wilis. Wayang ini hanya boleh dibuka saat pementasan saja selain itu tidak boleh," tutur Lamidi.
Gawangan adalah peralatan untuk menyimping wayang (menata). Sedangkan kelengkapannya adalah instrumen gamelan dalam bentuk sederhana yakni meliputi kendhang, gambang, rebab, kethuk, kenong dan kempul (gong suwukan) yang ditempatkan melingkar di antara dalang dan kotak wayang.


  • Dengan seksama instrumen yang mengiringi pagelaran Wayang Gandrung tampak tua, unik dan bentuknya menimbulkan kesan magis. Bahkan ketika proses penataan instrumen para pengrawit tampak berhati-hati tanpa suara berisik sehingga menimbulkan suasana khusuk dan wingit. Penonton terbius oleh situasi emosional tersebut, belum lagi ditambah aroma dupa yang menyebar ke seluruh penjuru ruangan.

Sejarah putri Calonarang

SEJARAH PUTRI CALONARANG



Kisah Calonarang sendiri muncul dimasa pemerintahan Raja Airlangga (1006-1042M) yang memerintah di Jawa Timur sejak 1021 sesuai dengan isi prasasti Pucangan (Calcutta). Airlangga adalah putra Udayana, seorang bangsawan dari Kamboja yang kemudian menikah dengan Putri Mahendradata di Bali.
Saat memerintah Airlangga  beberapa kali pemindahan kerajaan akibat serangan musuh. Salah satunya diterangkan dalam Prasasti Terep (1032 M) menyebutkan raja Airlangga lari dari istananya di Watan Mas ke Patakan karena serangan musuh. 
Airlangga pernah memerintah di Daha Kediri, seperti tertulis dalam serat Calonarang. Dalam masa pemerintahan di Daha,  Airlangga  banyak mendapat cobaan antara lain dari janda sakti asal Desa Girah atau Gurah yang bernama Calonarang.
Gambar terkait
Dikisahkan saat itu Calonarang marah gara-gara anak perempuannya yang bernama Ratna Manggali tidak ada yang melamar ketika menginjak dewasa. Ketidakberanian pemuda-pemuda kala itu dikarenakan kesaktian Calonarang yang dikenal bengis.Mengetahui hal ini, Calong Arang marah dan menenung rakyat sebagai hukuman.
"Dia adalah penganut Bhairawa Pengiwa dan penyembah Durga. Atas kejadian tak ada pemuda-pemuda yang melamar anaknya kemudian dia melakukan ritual dan oleh Durga ritualnya dikabulkan dan dia mampu menurunkan wabah penyakit ke seluruh wilayah dan rata-rata yang terkena penyakit kutukannya pasti mati," kata Ki Tuwu sejarawan asal Kediri.
Banyaknya korban membuat Raja Airlangga memikirkan jalan keluarnya. Salah satunya adalah dikirim bala tentara untuk menumpas Calonarang.Usaha itu gagal. Rupanya Calonarang terlalu sakti. Serangan  itu malah membuat kemarahan Calonarang semakin menggebu-gebu.
Hingga kemudian sang Raja Airlangga mendapat petunjuk. Mpu Baradah, salah satu penasehat Raja Airlangga yang berkedudukan di Lemah Tulis (di wilayah barat Kota Kediri yang berbatasan dengan Gunung Wilis), bisa mengalahkan Calonarang.
Salah satu strategi yang dilakukan Mpu Bharadah menurut Ki Tuwu adalah perkawinan politik yang tujuannya adalah menggerogoti dari dalam keluarga Calonarang, yakni mengawinkan muridnya yang bernama Mpu Bahula dengan Ratna Manggali.
"Dikisahkan bahwa lamaran diterima oleh Calonarang  lalu kawinlah Bahula dengan Ratna Manggali dan tinggallah Bahula di rumah mertuanya.

Dari Ratna Manggali itu Bahula tahu bahwa Calon Arang selalu membaca kitab dan tiap malam melakukan ritual angker yakni  kuburan. Setelah tinggal beberapa di rumah mertua, Bahula hingga akhirnya banyak mendapat informasi soal ritual yang ia lakukan.
"Bahula juga berhasil menunjukkan kitab Calonarang kepada Mpu Baradah," tambah Ki Tuwu yang menukil beberapa kisah dari Serat Calonarang.
Setelah dibaca dan berhasil dipelajari, akhirnya Mpu Baradah memerintahkan Mpu Bahula kembali ke rumah mertuanya sebelum diketahui karena sempat mencuri kitabnya.
"Saat itu Mpu Bharadah juga menyusul ke Girah. Dia juga menyebuhkan beberapa orang yang terkena kutukan dari Calonarang," jelasnya.
Hingga akhirnya bertemulah Mpu Bharadah dengan Calonarang di daerah Girah. Mpu Bharadah memperingatkan Calon Arang agar menghentikan kutukannya kepada penduduk. Janda itu mengakibatkan terlalu banyak kesengsaraan yang diderita oleh rakyat.
"Sebenarnya saat itu Calonarang sudah bersedia menuruti Bharadah asalkan ia diruwat oleh Bharadah untuk melebur dosa-dosanya. Namun Bharadah tidak mau meruwatnya karena dosa Calon Arang terlalu besar. Terjadilah pertengkaran dan Calon Arang mencoba membunuh Bharadah dengan menyemburkan api yang keluar dari matanya. Bharadah lebih sakti dan sebaliknya Calon Arang mati dalam keadaan berdiri," jelas Ki Tuwu.Di akhir cerita Calonarang dihidupkan lagi oleh Mpu  Bharadah untuk diberi ajaran kebenaran agar bisa mencapai moksa. Calon Arang merasa bahagia karena sang pendeta mau mengajarkan jalan ke surga.
"Setelah selesai ajaran-ajaran itu disampaikan Calonarang dimatikan lagi lalu mayatnya dibakar. Jadi kalau melihat sejarah seperti itu kemudian ada makam Calonarang dan juga anaknya Ratna Manggali di situs Calonarang maka itu adalah kesalahan besar yang dilakukan orang-orang yang tidak memahami sejarah," tambah Ki Tuwu.

Asal Usul Tari Barong Landung

Asal Usul tarian Barong Landung

Asal usul barong landung ditampilkan apik dalam sebuah tari kreasi. Berjudul Semara Dudu. Ditampilkan oleh seniman muda dari Sanggar Seni Kalingga, Banjar Teba, Kelurahan Jimbaran, Badung dalam pementasan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di kalangan Angsoka Art Center Denpasar.
Tari Semara Dudu mengangkat kisah cinta segitiga antara Jayapangus, Kang Cing Wei dan Dewi Danu. Uniknya meski mengisahkan tiga tokoh namun dalam tarian ini hanya ditampilkan oleh dua orang. Dimana karakter Kang Cing Wei dan Dewi Danu ini ditarikan oleh satu orang.

Berawal dari kisah Bali Kuno, yang menceritakan sebuah Kerajaan Balingkang. Dari sinilah kisah kemunculan Barong Landung dimulai. Ketika itu, seorang raja bernama Sri Jaya Pangus memerintah Kerajaan Balingkang. Pada masa pemerintahannya, kehidupan masyarakat amatlah makmur.
Kerajaan tenteram dari segi ketahanan militer hingga perdagangannya. Dari hubungan perdangan inilah rumor tentang kemakmuran kerjaan ini terdengar hingga negeri cina.
Para saudagar Cina pun memutuskan datang dan menjalin hubungan pertemanan dengan  kerajaan yang diperintah oleh Sri Jaya Pangus. Dari hubungan ini, lambat laun Sri Jaya Pangus menemukan sorang wanita Cina pujaan hatinya. Wanita ini bernama Kang Ching Wie, putri seorang saudagar Cina yang kaya raya. Raja Balingkang ini akhirnya memutuskan meminang putri saudagar tersebut menjadi permaisurinya. Pinangan sang raja disetujui, hingga digelarlah upacara pernikahan yang amat megah.
Seisi kerajaan dan seluruh rakyat ikut bersuka cita merayakannya.
Bertahun-tahun lamanya setelah pernikahan Sri Jaya Pangus dan Kang Cing We, kedua mempelai ini belum juga dikaruniai seorang anak. Ini membawa kesedihan yang amat mendalam pada pihak kerajaan dan seluruh rakyat Kerajaan Balingkang. Keadaan kerajaan saat itu menjadi sangat muram.
Hampir tidak pernah diadakan perayaan ataupun acara-acara hiburan oleh kerajaan ataupun masyarakat. Hal-hal yang besifat hura-hura sengaja tidak dilakukan, untuk ikut berbela sungkawa atas kejadian ini. Tertekan dengan apa yang terjadi, akhirnya Raja Sri Jaya Pangus memutuskan pergi meninggalkan Kang Cing We untuk mencari pencerahan. Pertualangan pun dilakukan oleh sang raja, hingga akhirnya membuat sang raja terdampar di sebuah tempat di kaki gunung batur.
Di tempat itu Sri Jaya Pangus memutuskan untuk bermeditasi. Kehadiran sang raja ternyata menarik hati seorang dewi yang menguasai daerah tersebut. Dewi ini bernama Dewi Danu. Ia merupakan dewi penunggu Danau Batur. Ditemani oleh para kerabatnya, sang dewi akhirnya menggoda sang raja yang terbangun dari meditasinya.
Raja Kerajaan Balingkang inipun akhirnya tergoda, dan memutuskan menikahi Dewi Danu.
Singkat cerita, bertahun-tahun lamanya menunggu, Kang Cing We menatap kesedihan karena sang suami tidak pernah pulang ke kerajaan. Dari rasa penasarannya, akhirnya permaisuri Kerajaan Balingkang ini memutuskan berpetualang untuk mencari suaminya. Melewati hutan belantara dihadapi, namun perjalanan beliau terhalang oleh angin kencang, beliau berusaha untuk melewatinya, tapi akhirnya Kang Cing We terjatuh di sebuah hutan dan tepat di tempat suaminya terdampar dulu. Di sini akhirnya Kang Cing We bertemu dengan seorang anak yang tidak lain adalah anak dari perkawinan suaminya yaitu Raja Sri Jaya Pangus dan Dewi Danu.
Menjumpai kenyataan itu, Kang Cing We merasa kecewa dan sakit hati, lalu memutuskan untuk menyerang Dewi Danu yang merebut suaminya. Serangan dari Kang Cing We mendapat respon negatif dari Dewi Danu, dan akhinya karena kemarahannya iapun mengeluarkan pasukannya yang berbentuk raksasa dan memporak porandakan pasukan Kang Cing We. Tak tega melihat keadaan istri pertamanya yaitu Kang Cing We, sang raja akhirnya memutuskan untuk melindungi Kang Cing We dari serangan Dewi Danu.
Raja menyadari cintanya kepada Kang Cing We tidak akan pernah mati walaupun telah lama meninggalkan permaisurinya tersebut. Melihat Kang Cing We dan Sri Jaya Pangus bersatu, membuat Dewi Danu kecewa. Dalam kecewanya, ia pun mengutuk kedua pasangan ini menjadi patung.


Berita tentang berubahnya Sri Jaya Pangus dan Kang Cing We menjadi patung, menyebabkan luka yang sangat mendalam bagi rakyat Kerajaan Balingkang. Kesedihan rakyat ini akhirnya membuat Dewi Danu tersadar telah berbuat kesalahan. Ia pun kemudian datang ke kerajaan tersebut membawa seorang anak yang merupakan anak Sri Jaya Pangus. Dengan kedatangan Sang Dewi, rakyat Balingkang pun memutuskan mengangkat anak dari Sri Jaya Pangus menjadi penerus menggantikan raja. Sang Dewi pun mengingatkan rakyat Balingkang untuk terus menghormati dan mengenang mendiang raja serta permaisurinya. Kedua pasangan ini merupakan sosok seorang pelindung, dimana semasa pemerintahannya Kerajaan Balingkang menjadi makmur, aman dan tenteram. Sri Jaya Pangus dan Kang Cing We juga disimbolkan sebagai pasangan yang memiliki cinta sejati. Untuk selalu mengenang jasa-jasa sang raja, rakyat Balingkang akhirnya memutuskan untuk memanifestasikannya ke dalam sebuah barong. Mengingat Raja Sri Jaya Pangus dan Kang Cing We di kutuk oleh Dewi Danu. Dari patung itulah rakyat Balingkang membuat sepasang arca, sehingga arca inilah sebagai Barong Landung.

Asmaradana

MAKNA SIMBOLIK TARI ASMARADANA KARYA PRAGINA GONG YOGYAKARTA



https://youtu.be/U7scOAQLe5Q

Pragina Gong adalah sebuah komunitas tari yang dibentuk sejak 3 Desember 2005 oleh mahasiswa Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan tahun 2004. Karya tari Praginagong berangkat dari unsur tradisional hingga kontemporer. Karya-karya tari yang diciptakan semua berangkat dari ide kreatif yang berpijak pada unsur tradisi, namun telah dikemas menjadi suatu sajian yang lebih inovatif dan bersifat entertainment (seni sebagai hiburan). Salah satu karya terbaiknya adalah tari Asmaradana.
Konten dalam tari Asmaradana ini memiliki konsep yang menggambarkan tentang Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan tari Asmaradana merupakan tari kreasi yang seringkali ditampilkan oleh grup pragina Gong.  kasih, keberagaman antar sesama manusia, bangsa dan tanah air yang diwujudkan dalam bentuk gerak, properti tari, iringan musik dan kostum.

Pakaian Adat Yogyakarta


Pakaian Khas Yogyakarta

Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Pejabat Keraton (Busana Ageng)

Pakaian Adat Untuk Pejabat
Busana Ageng ini merupakan seperangkat pakaian adat yang berupa jas laken ( jas yang berbahan dasar dari kain tenun dari bulu domba; kain wol; kain sekelat)  dengan kerah baju yang berdiri. Adapun pelengkapnya sutera bewarna biru tua  panjang mencapai bongkong, lengkap dengan kancing busana yang bersepuh emas.

Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Putri Raja (Busana Samekanan)

Pakaian Adat Untuk Putri Raja
Putri Raja di Keraton Yogyakarta memiliki pakaian adatnya sendiri yang dinamakan busana Samekanan. Busana Samekanan ini busana yang menggunakan kain penutup dada panjang yang lebarnya separuh dari lebar kain panjang biasa. Dipadukan dengan kain batik, kebaya katun, samekanan tritik. Aksesoris yang digunakan yaitu perhiasan subang, gelang, dan cincin. Rambut disanggul tanpa hiasan apapun. Adapun setiap aksesoris yang digunakan memiliki makna simbolis yang sama dengan Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Wanita Dewasa (Baju Kebaya)


Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Abdi Dalem 

(Peranakan/Atela)

Pakaian Adat Untuk Abdi Dalem
Pakaian adat Peranakan ini memiliki arti dan tujuan dari kata’peranakan’ agar dapat menjalin persaudaraan layaknya saudara kandung atau 1 keturunan. Pakaian Peranakan ini memiliki maknanya sendiri loh Bornean, yaitu dari (6 buah) kancing di leher yang melambangkan rukun imam dan (5 buah) kancing di ujung lengan yang melambangkan rukun islam.

Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Anak Perempuan (Busana Sabukwala  Padintenan)
Pakaian ADat Yogyakarta Untuk Anak Perempuan
Busana adat untuk anak perempuan ini berbentuk kain batik yang bermotif parang, bulatan, baju katun. Dihiasi dengan hiasan yang bermotif bunga-bungaan dan hewan. Dilengkapi aksesoris tambahan lainnya seperti sabuk, selendang, serta sabuk ikat pinggang perak yang berbentuk kupu-kupu, burung garuda/merak dan juga kalung emas dengan liontin mata uang. Uniknya gelang yang digunakan berbentuk ular serta rambut yang disanggul.

Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Anak Laki-Laki (Busana Kencongan)

Pakaian Adat Yogyakarta Untuk Anak Laki-Laki
Jika pria dewasa tadi menggunakan Surjan sepakai atasannya maka lainhalnya denganpakaian adat Yogyakarta untuk anak laki-laki ini Bornean. Busana adat untuk anak laki-laki ini dikenal dengan model busana kencongan dilengkapi aksesoris tambahan seperti sabuk, selendang, dan ikat pinggang.

Upacara adat Yogyakarta

Upacara Adat yogyakarta


Upacara Sekaten

Upacara Sekaten
 Upacara Sekaten adalah acara ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa mulud (Rabiul Awal tahun hijriah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dahulu di pakai oleh Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.Pada hari pertama, Upacara ini akan diawali saat malam hari dengan iring-iringan abdi dalem (punggawa kraton) bersama-sama dengan dua set Gamelan Jawa Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu. Iring-iringan ini bermula dari pendapa Ponconiti menuju Masjid Agung di alun-alun utara dengan dikawal oleh prajurit kraton. Kyai Nogowilogo akan menempati sisi utara dari Masjid Agung sementara Kyai Gunturmadu akan berada di Pagongan sebelah selatan Masjid Agung. 

Tumplak Wajik

Tumplak Wajik
 Suatu upacara yaitu Upacara Tumplak Wajik diadakan di halaman Istana Magangan pada jam 16.00 wib. Upacara ini berupa Kotekan atau permainan lagu dengan memakai kentongan, lumpang (alat untuk menumbuk padi) dan semacamnya yang menandai awal dari pembuatan gunungan yang akan diarak pada saat Upacara Grebeg Muludan. Lagu-lagu yang dimainkan dalam acara Numplak Wajik ini adalah lagu jawa populer seperti Lompong Keli, Tudhung Setan, Owal Awil atau lagu-lagu rakyat lainnya.   

Adat Labuhan

tradisi upacara labuhan di parangkusumo
Labuhan pertama kali di Kesultanan Yogyakarta diadakan sehari setelah penobatan Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I tahun I755. Tradisi ini berlangsung sampai Sultan Hamengkubuwono ke VIII.Pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono ke IX, labuhan diadakan setelah ulang tahun Sultan. Kini, di masa Sultan Hamengkubuwono ke X, labuhan dilaksanakan seperti dulu lagi, yaitu sehari sesudah penobatannya menjadi raja. Labuhan diadakan setiap tahun pada tanggal 30 bulan Rejeb karena Sultan Hamengkubuwono X dinobatkan pada hari Selasa Wage tanggal 29 Rejeb tahun Wawu 1921 atau 7 Maret 1989.

Adat Bekakak

upacara adat bekakak di yogyakarta
pada malam sebelumnya diadakan upacara midodareni layaknya pengantin sejati. Menurut kepercayaan masyarakat, pada malam menjelang perkawinan, para bidadari turun ke bumi untuk memberi restu. Orang-orang begadang semalam suntuk demi menyambut kedatangan para bidadari tersebut.Pada siang hari, "pengantin" diarak dari Balai Desa Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta ke Gunung Gamping. Ini adalah tempat Kyai Wirasuta, abdi dalem Sri Sultan HB I muksa, hilang tanpa bekas.

Rebo Wekasan

upacara adat rebo wekasan yogyakarta
Rebo wekasan merupakan suatu upacara tradisional yang terdapat di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul. Letaknya sekitar 10 km dari Kota Yogyakarta. Rebo wekasan berasal dari kata rebo dan wekasan yang berarti hari Rabu terakhir bulan Sapar.

Wisata Yogyakarta


Tempat Wisata Yogyakarta


1. Puncak Sosok Bawuran

Objek Wisata Puncak Sosok Bawuran Jogja

Objek wisata ini merupakan salah satu lokasi baru untuk berburu spot foto cantik di Jogja.

Di sore hari kamu bisa menanti sunset, di malam harinya kamu bisa nongkrong sambil memandangi kerlap-kerlip lampu jogja yang indah.
Lokasi: Jambon RT 04, Jambon, Bawuran, Kec. Pleret, Kab Bantul, DIY.

2. Wisata Lemah Rubuh

Wisata Hits Baru Lemah Rubuh Jogja
panorama tebing cantik yang dipadu dengan lekukan sungai Oya serta spot foto unik membuat lokasi ini menjadi hits belakangan ini, terutama bagi yang gemar hunting foto instgaramable.
Lokasi: Siluk, Dukuh 2, Lemah rubuh, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, DIY.


3. Pantai Jembak
Wisata Baru Pantai Jembak Jogja
Pantai ini mungkin terdengar asing di telinga traveller, karena memang masih baru di Jogja. Namun keindahannnya tidak kalah dengan destinasi pantai lainnya.Semburan ombak dari lautan lepas yang langsung menerabas melalui karang bolong adalah salah satu keunikannya. Bila kamu bosan dengan pantai yang itu-itu saja, kamu bisa coba objek tersembunyi ini.
Lokasi: Kemadang, Kec. Tanjungsari, Kab. Gunungkidul, DIY.

4. Taman Tempuran Cikal
Wisata Hits Taman Tempuran Cikal Jogja
Di sana kamu bisa menjelajahi Sungai Opak yang masih asri dengan wahana perahu atau speed boat yang disewakan.
Meskipun masih terbilang baru namun fasilitas yang disediakan cukup memadai. Ada tempat nongkrong, ayunan kursi, taman, hingga arena flying fox.
Lokasi: Cikal, Srimulyo, Kec. Piyungan, Kab. Bantul, DIY.

5. Watu Goyang Mangunan
Wisata Baru Watu Goyang Mangunan Jogja
spot menarik lainnya yaitu sebuah batu besar yang berada di tepi jurang, yang digunakan untuk menikmati panorama alam.
Batu besar inilah yang disebut dengan Watu Goyang.
Lokasi: Cempluk Jalan Watu Goyang No.1 Cempluk, Griloyo, Mangunan, Dlingo, Bantul, DIY.

Makanan khas Yogyakarta


Makanan Khas Yogyakarta 


1. Sate Klatak
26 Makanan Khas Jogja Selain Gudeg Yang Terkenal Enak Makanan
Sate klatak adalah sate katak karena namanya yang memang terdengar seperti katak. Padahal, sate klatak adalah daging kambing yang dibumbui oleh sejumlah rempah yang kemudian ditusuk menggunakan jeruji besi, bukan tusuk sate biasa semisal lidi. Di Yogyakarta terdapat warung Sate Klatak Pak Pong yang berlokasi di Pasar Jejeran, Jl. Imogiri Timur. penggunaan benda tersebut sebagai tusukan sate karena besi bisa menjadi penghantar panas yang baik sehingga saat proses pembakaran bagian dalam daging juga matang sempurna. Adapun keunikan lain dari sate klatak adalah bumbu yang digunakan. Jika sate daging umumnya dibumbui dengan aneka rempah, sate klatak hanya diberi garam dan sedikit ketumbar. Sate klatak biasanya disajikan bersama nasi, kuah gulai atau kecap, dan potongan cabai rawit.

2. Bakmi Shibitsu
26 Makanan Khas Jogja Selain Gudeg Yang Terkenal Enak Makanan
Bakmi shibitsu adalah bakmi goreng yang mempunyai warna sedikit terang dibanding bakmi di tempat lain. Penggunaan kecap yang sedikit membuat bakmi shibitsu berwarna lebih cerah. Bakmi shibitsu terdiri dari dua jenis mie, yakn mie kuning dan bihun. Dalam satu mangkuk bakmi terdapat bahan pendamping seperti potongan-potongan kecil daging ayam dan taburan seledri.

3. Tiwul 
26 Makanan Khas Jogja Selain Gudeg Yang Terkenal Enak Makanan
Sajian utama pada tiwul adalah singkong yang sudah dijemur sampai kering atau biasa disebut gaplek. Gaplek kemudian ditumbuk halus dan dikukus sampai matang. Dahulu, tiwul sempat menjadi makanan pokok masyarakat dikarenakan harga beras yang terlampau mahal sehingga tidak mampu dibeli masyarakat. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan perut, pada masa lalu penduduk Indonesia, khususnya di kawasan Yogyakarta mengganti nasi dengan tiwul yang dimakan bersama lauk pauk dan sayuran.

4. Gatot
26 Makanan Khas Jogja Selain Gudeg Yang Terkenal Enak Makanan
Kuliner asal kota Yogyakarta atau kota-kota lain yang didiami oleh kebanyakan penduduk Jawa banyak yang disajikan di atas selembar daun pisang, seperti tiwul dan gatot. Jika tadi sudah dibahas mengenai tiwul, maka yang dibahas berikutnya adalah gatot. Gatot adalah jajanan pasar berupa camilan yang dibuat dari bahan dasar ketela. Camilan tradisional satu ini mempunyai cita rasa manis dan legit di mulut. Biasanya gatot dimakan oleh sebagian penduduk Jogja yang bosan makan nasi.

5. Jadah Tempe
26 Makanan Khas Jogja Selain Gudeg Yang Terkenal Enak Makanan
Jadah tempe adalah makanan yang berasal dari kabupaten Sleman, Yogyakarta, atau tepatnya dari daerah lereng Gunung Merapi, Kaliurang. Makanan khas Jogja ini adalah makanan tradisional yang menggabungkan jadah dan tempe. Jadah sendiri merujuk pada panganan yang dibuat dari olahan ketan sedangkan tempe merujuk pada tempe itu sendiri yang diolah dengan cara dibacem. Dahulu jadah tempe menjadi makanan favorit Sultan Hamengkubowono IX.

BARTENDER

BARTENDER   BARTENDER  (bisa juga disebut  barkeep, barkeeper, barperson, barman, barmaid, bar attendant, mixologist, tavern keeper, wh...